Rupiah Meranggas, Semakin Tak Berdaya



JAKARTA. Rupiah berkecipak semakin dalam. Pada pukul 16.14 WIB, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 12.480 per dolar AS, level tertinggi yang sempat disentuh pada hari ini setelah dibuka di level Rp 12.175 pagi tadi. Kendati sempat menguat ke level Rp 12.100 nyatanya rupiah tak langsung pulih, justru menunjukkan kelesuannya sepanjang hari ini. "Lemahnya rupiah ini juga dibarengi dengan melemahnya mata uang regional," tegas Suriyanto Chang, Head of Treasury Division Bank NISP. Mata uang Korea melemah 2,3% menjadi 1.481,05 won per dolar AS pada pukul 12.11 waktu setempat. Rupee India juga tergelincir terus ke level 50,5925 dan ringgit Malaysia juga harus terjun lebih rendah menjadi 3,.6305 setelah sebelumnya sempat menyentuh RM 3,6225 per dolar AS.Menurutnya, kabar-kabur mengenai rupiah dalam beberapa hari akan sama saja, yaitu masih akan tertekan terhadap dolar AS. "Tidak ada fundamental yang jelek dari Indonesia, pelemahan ini terjadi menyeluruh di wilayah Asia," katanya. Lantas, bagaimana nasib rupiah besok pagi? Suriyanto menghitung, rupiah masih akan mengintip pergerakan Dow Jones Industrial Average di bursa AS. Jika Dow Jones ditutup negatif, pasar regional tidak tertutup kemungkinan akan ikut tertekan. Ditambah lagi, hari ini indeks acuan ditutup merosot 2,15% atau 25,387 poin menjadi 1.154,97. Melandainya indeks hari ini juga masih membuntuti arus pergerakan indeks regional. Pada penutupan hari ini, indeks Nikkei mengalami kemerosotan terdalam dengan penurunan 6,89% menjadi 7.703,04. Kondisi serupa juga dialami indeks Hang Seng yang merosot 4,04% jadi 12.298,56. Pada pukul 16.00 tadi, indeks Strait Times juga terperosok 3,03% menjadi 1.615,18. "Pemerintah harus meyakinkan pasar agar mereka tetap merasa aman berinvestasi di Indonesia. Selebihnya, pemerintah juga harus menggerakkan sektor riil agar perekonomian ini tetap berjalan," kata Suriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: