Rupiah merespons data manufaktur China



JAKARTA. Rupiah di pasar spot hari ini mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan. Nilai tukar rupiah siang ini (3/9) menguat tipis 0,54% dibanding posisi kemarin (2/9), atau menguat dari posisi Rp11.371 per dolar AS menjadi Rp 11.310 per dolar AS, pada pukul 11.03 WIB.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, risiko pasar keuangan saat ini mulai lepas dari tekanan krisis Suriah. Faktor ini, kata Ariston bisa bisa menjadi penyegar bagi pergerakan rupiah.

Selain itu, lanjut Ariston, data pertumbuhan manufaktur China juga menjadi pendorong utama rupiah. "Pertumbuhan ini meredakan pesimisme investor keuangan global atas prospek pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu," imbuhnya, (3/9).


Informasi saja, kemarin HSBC merilis, aktivitas manufaktur China bulan Agustus tercatat masih berekspansi di level 50,1. Angka ini tidak lebih besar tapi paling tidak sama dengan bulan sebelumnya.

Ariston mengatakan, saat ini tinggal menunggu sentimen dari dalam negeri, khususnya sentimen defisit neraca perdagangan. "Diharapkan sentimen ini bisa segera mereda sehingga nilai tukar rupiah bisa kembali berada di area positif," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri