JAKARTA. Pasangan USD/IDR bergerak naik dengan kecenderungan konsolidasi sepanjang sepekan terakhir. Di pasar spot, USD/IDR naik 0,58% dibanding pekan lalu menjadi 11.424. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) naik 0,67% menjadi 11.418.Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pergerakan rupiah selama sepekan terakhir tidak signifikan. Pasangan USD/IDR hanya bergerak sempit pada kisaran 11.390-11.450. Menurutnya, pergerakan moderat ini disebabkan sentimen dalam negeri yang minim. Indikator ekonomi domestik belum ada yang memberikan penguatan atau pelemahan bagi rupiah.“Belum ada penggerak rupiah dari internal. Sementara dari faktor eksternal, juga tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan rupiah,” ujar Reny, Kamis (17/4).Dari faktor ekternal, lanjut Reny, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen tampaknya tidak berdampak signifikan. Pasca pidato Yellen yang mengungkapkan bahwa AS masih membutuhkan stimulus untuk pemulihan ekonomi, kinerja dollar AS relatif turun dibanding mata uang lain. Hal ini turut memberikan angin segar bagi mata uang emerging market, termasuk rupiah.Namun, pelaku pasar masih wait and see menjelang rilis data klaim pengangguran AS. Secara umum, pasar tidak terlalu bergerak aktif mengingat hari libur Paskah yang jatuh pada Jumat (18/4).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah minim katalis
JAKARTA. Pasangan USD/IDR bergerak naik dengan kecenderungan konsolidasi sepanjang sepekan terakhir. Di pasar spot, USD/IDR naik 0,58% dibanding pekan lalu menjadi 11.424. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) naik 0,67% menjadi 11.418.Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pergerakan rupiah selama sepekan terakhir tidak signifikan. Pasangan USD/IDR hanya bergerak sempit pada kisaran 11.390-11.450. Menurutnya, pergerakan moderat ini disebabkan sentimen dalam negeri yang minim. Indikator ekonomi domestik belum ada yang memberikan penguatan atau pelemahan bagi rupiah.“Belum ada penggerak rupiah dari internal. Sementara dari faktor eksternal, juga tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan rupiah,” ujar Reny, Kamis (17/4).Dari faktor ekternal, lanjut Reny, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen tampaknya tidak berdampak signifikan. Pasca pidato Yellen yang mengungkapkan bahwa AS masih membutuhkan stimulus untuk pemulihan ekonomi, kinerja dollar AS relatif turun dibanding mata uang lain. Hal ini turut memberikan angin segar bagi mata uang emerging market, termasuk rupiah.Namun, pelaku pasar masih wait and see menjelang rilis data klaim pengangguran AS. Secara umum, pasar tidak terlalu bergerak aktif mengingat hari libur Paskah yang jatuh pada Jumat (18/4).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News