KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah, Kamis (10/1) terus menguat hingga perdagangan siang ini. Mengutip Bloomberg, di awal perdagangan rupiah dibuka menguat ke Rp 14.047 per dollar Amerika Serikat (AS) tapi sempat melonggar lagi ke Rp 14.099. Hingga siang hari pukul 11.35 WIB, rupiah masih cenderung bergerak menguat sebesar 0,55% ke Rp 14.048 per dollar AS daripada kemarin. Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan rupiah hari ini menguat karena rilis FOMC minutes semalam dipandang dovish. Hasil rapat mengindikasikan The Fed akan lebih berhati-hati melakukan pengetatan moneter di tahun ini. "Paling tidak hasil rapat tersebut memberi petunjuk bank setral AS mulai menyadari dengan adanya perlambatan ekonomi global," kata Faisyal, Kamis (10/1). Hal ini menguntungkan rupiah, karena pelaku pasar jadi berbalik memilih aset berisiko. Selain itu, Faisyal melihat pelaku pasar juga merespon positif hasil negosisasi perang dagang AS dan China. Meski, pelaku pasar masih menanti kelanjutan sikap Washington pada hasil pertemuan diskusi AS dan China tiga hari lalu. Jika AS juga merespons positif, maka rupiah bisa menguat kembali.
Rupiah mulai menguji batas Rp 14.000 per dollar (UPDATE 11.35 WIB)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah, Kamis (10/1) terus menguat hingga perdagangan siang ini. Mengutip Bloomberg, di awal perdagangan rupiah dibuka menguat ke Rp 14.047 per dollar Amerika Serikat (AS) tapi sempat melonggar lagi ke Rp 14.099. Hingga siang hari pukul 11.35 WIB, rupiah masih cenderung bergerak menguat sebesar 0,55% ke Rp 14.048 per dollar AS daripada kemarin. Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan rupiah hari ini menguat karena rilis FOMC minutes semalam dipandang dovish. Hasil rapat mengindikasikan The Fed akan lebih berhati-hati melakukan pengetatan moneter di tahun ini. "Paling tidak hasil rapat tersebut memberi petunjuk bank setral AS mulai menyadari dengan adanya perlambatan ekonomi global," kata Faisyal, Kamis (10/1). Hal ini menguntungkan rupiah, karena pelaku pasar jadi berbalik memilih aset berisiko. Selain itu, Faisyal melihat pelaku pasar juga merespon positif hasil negosisasi perang dagang AS dan China. Meski, pelaku pasar masih menanti kelanjutan sikap Washington pada hasil pertemuan diskusi AS dan China tiga hari lalu. Jika AS juga merespons positif, maka rupiah bisa menguat kembali.