JAKARTA. Setelah mendapat gempuran dari banyak pihak, Bank Indonesia (BI) merespon juga kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Merilis instrumen baru Term Deposit (TD) valuta asing atau valas, otoritas moneter ini berupaya menarik dollar AS milik bank lokal di luar negeri. Keterbatasan instrumen berdenominasi dollar AS selama ini menjadi alasan bank-bank dalam negeri stok dollar Negeri Paman Sam di luar negeri. Situasi itu tecermin dari nilai transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) bank lokal di mancanegara yang mencapai US$ 2 miliar per hari. Adapun PUAB domestik, nilainya cuma berkisar US$ 400 juta-US$ 500 juta per hari. Alhasil, saat kebutuhan dollar AS di pasar domestik meningkat, kurs rupiah langsung jatuh. Ini pula yang terjadi belakangan ini. "Term deposit valas nanti bisa kami gunakan dalam rangka stabilisasi nilai tukar," kata Darmin Nasution, Gubernur BI, Selasa (29/5).
Rupiah nyaris sekarat akibat BI terlambat
JAKARTA. Setelah mendapat gempuran dari banyak pihak, Bank Indonesia (BI) merespon juga kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Merilis instrumen baru Term Deposit (TD) valuta asing atau valas, otoritas moneter ini berupaya menarik dollar AS milik bank lokal di luar negeri. Keterbatasan instrumen berdenominasi dollar AS selama ini menjadi alasan bank-bank dalam negeri stok dollar Negeri Paman Sam di luar negeri. Situasi itu tecermin dari nilai transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) bank lokal di mancanegara yang mencapai US$ 2 miliar per hari. Adapun PUAB domestik, nilainya cuma berkisar US$ 400 juta-US$ 500 juta per hari. Alhasil, saat kebutuhan dollar AS di pasar domestik meningkat, kurs rupiah langsung jatuh. Ini pula yang terjadi belakangan ini. "Term deposit valas nanti bisa kami gunakan dalam rangka stabilisasi nilai tukar," kata Darmin Nasution, Gubernur BI, Selasa (29/5).