Rupiah pagi ini melemah, simak kata analis



JAKARTA. Rupiah melemah di awal pekan, Senin (21/3). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.176 per dollar AS atau melemah 0,45% dari pekan kemarin Rp 13.117 per dollar AS pukul 10.08 WIB.

Nasib serupa juga terjadi di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah di Rp 13.160 per dollar AS atau melemah 0,86% dari pekan kemarin Rp 13.048 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah bergerak melemah setelah penguatan yang cukup tinggi pada pekan lalu, sebagian pelaku pasar uang mengambil kesempatan untuk melakukan aksi ambil untung sehingga laju penguatan mata uang domestik itu cenderung tertahan," kata NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dikutip dari Antara.


Meski demikian, menurut dia, peluang kenaikan rupiah terhadap Dollar AS masih terbuka mengingat laju dollar AS di kawasan Asia masih berada dalam tren pelemahan.

"Sentimen dari dalam negeri juga masih cukup mendukung untuk menopang laju mata uang rupiah mengingat sejumlah data yang dirilis serta kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah dalam rangka menopang perekonomian akan terasa pada tahun ini," katanya.

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan terhadap Dollar AS itu menyusul komentar Bank Indonesia yang akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelonggaran moneter.

"Kondisi itu memberi kemungkinan Bank Indonesia akan membatasi harapan penurunan suku bunga ke depan. BI juga memperkirakan inflasi Maret 2016 akan naik ke 4,5 persen secara tahunan akibat bahan makanan," katanya.

Ia mengharapkan bahwa rencana pemangkasan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium pada akhir Maret 2016 berpeluang menjaga ekspektasi inflasi 2016 tetap rendah sehingga ruang pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) lebih lanjut kembali terbuka.

"Sentimen pelemahan rupiah diperkirakan bersifat jangka pendek sejalan dengan Dollar AS yang penguatanya yang relatif terbatas setelah beberapa hari terakhir menguat," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto