KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pasar valas global masih dipengaruhi oleh kekhawatiran stagflasi di berbagai negara dan kebijakan hawkish Federal Reserve. Hal itu membuat investor masih cenderung mengamankan dananya ke aset safe haven. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, ekspektasi inflasi yang meningkat di berbagai negara dan pemberlakuan kembali lockdFown di China diperkirakan akan menimbulkan risiko terhadap pemulihan ekonomi global. Pada risalah FOMC yang dirilis pekan lalu, The Fed mengindikasikan akan memperkecil kenaikan suku bunga ke depan seiring harapan inflasi yang mulai turun. Berdasarkan konsensus pasar, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada FOMC meeting Desember 2022 mendatang.
Rupiah Pekan Ini Mengantisipasi Data Tenaga Kerja AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pasar valas global masih dipengaruhi oleh kekhawatiran stagflasi di berbagai negara dan kebijakan hawkish Federal Reserve. Hal itu membuat investor masih cenderung mengamankan dananya ke aset safe haven. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, ekspektasi inflasi yang meningkat di berbagai negara dan pemberlakuan kembali lockdFown di China diperkirakan akan menimbulkan risiko terhadap pemulihan ekonomi global. Pada risalah FOMC yang dirilis pekan lalu, The Fed mengindikasikan akan memperkecil kenaikan suku bunga ke depan seiring harapan inflasi yang mulai turun. Berdasarkan konsensus pasar, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada FOMC meeting Desember 2022 mendatang.