Rupiah punya kans menguat



KONTAN.CO.ID - Ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea membuat kurs rupiah tak banyak bergerak. Senin (4/9), kurs spot rupiah melorot 0,16% ke level Rp 13.339 per dollar AS. Sementara kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia (BI) naik tipis 0,04% menjadi Rp 13.345 per dollar AS.

Research & Analyst Monex Investindo Putu Agus Pransuamitra mengatakan, sentimen eksternal sangat mempengaruhi kurs rupiah. Terlebih setelah Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal bermuatan bom hidrogen, dan membuat pelaku pasar lari ke aset lindung nilai. "Akhirnya dollar AS cukup diuntungkan karena merupakan safe haven," kata dia, Senin (4/9).

Padahal di Agustus lalu Indonesia mencetak deflasi 0,07%. Ini bisa jadi sentimen positif bagi mata uang Garuda. Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, deflasi di Agustus dapat mengerek nilai tukar rupiah hari ini.


Apalagi data tenaga kerja AS yang dirilis akhir pekan lalu, seperti jumlah pengangguran, masih di bawah ekspektasi. Tingkat pengangguran di AS kembali ke level 4,4%. Angka ini di bawah ekspektasi analis, yang sebesar 4,3%.

Selain itu, data penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian merosot jadi hanya sebanyak 156.000 orang. Ini lebih rendah dari perkiraan pengamat yang bakal mencapai 180.000 orang. Data tersebut sempat menekan nilai tukar the greenback.

Karena itu Reny optimistis, kurs rupiah, hari ini (5/9), rebound dan bergerak di rentang Rp 13.320-Rp 13.365 per dollar AS. Tapi, Putu justru memprediksi nilai tukar rupiah akan kembali koreksi terbatas dan bergerak antara Rp 13.330-Rp 13.350 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini