Rupiah rontok, IHSG anjlok 2,29% ke 4.244,42



JAKARTA. Hari ini, Rabu (23/9), rupiah semakin terpuruk. Begitu pula, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terkoreksi dalam pada penutupan perdagangan. Di mana data RTI menunjukkan indeks anjlok 2,29% atau 99,61 poin ke level 4.244,42 pukul 16.15 WIB. 

Tercatat 208 saham bergerak turun, 64 saham bergerak naik, dan 69 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 7,02 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,9 triliun.

Sembilan dan 10 indeks sektoral memerah. Sektor aneka industri turun 4,11 sekaligus memimpin pelemahan. Selanjutnya diikuti keuangan turun 3,25%, manufaktur turun 2,95%, dan barang konsumsi turun 2,74%. Sementara hanya sektor pertambangan yang menghijau yakni naik 2,36%. 


Pelemahan indeks dipicu aksi jual asing sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan aksi beli asing sebesar Rp 727,7 miliar. 

Asal tahu saja, hari ini aksi jual tengah melanda bursa global. Pemicunya adalah data manufaktur China yang merosot ke level terendah sejak Maret 2009. 

Indeks MSCI Asia Pacific tidak termasuk indeks Jepang turun 2,3% ke 394,10. Indeks berjangka Nikkei 225 Stock Average merosot 2,6% di Singapura, dengan pasar saham Jepang ditutup untuk liburan. 

Indeks China Shanghai Composite tergelincir 2,2%, penurunan pertama dalam empat hari. Indeks Hang Seng China Enterprises saham daratan diperdagangkan di Hong Kong turun 2,7%, sementara benchmark kota Indeks Hang Seng turun 2,3%.

Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 2,1 % menjadi penutupan terendah sejak Juli 2013. Indeks Taiex Taiwan tenggelam 2,1 % . Indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,9 % . S & P / Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,8 % . Indeks Straits Times Singapura turun 0,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto