JAKARTA. Nilai tukar mata uang merupakan cerminan ekonomi sebuah negara. Semakin kuat nilai tukar mata uang negara, semakin kuat pula ekonominya. Begitu pun sebaliknya. Nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk seperti saat ini, di khawatirkan oleh para bankir bakal menghilangkan kepercayaan dunia usaha kepada kemampuan pemerintah dalam mengendalikan nilai tukar. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Index Charlie Paulus. Menurutnya, penurunan nilai tukar Rupiah ini merupakan signal yang sangat jelek bagi dunia usaha, terutama yang mempunyai eksposure besar terhadap dollar Amerika Serikat. Apalagi jika nanti rupiah berada di level Rp 14.000 per dollar, maka kondisi ekonomi akan lebih sulit lagi, karena sektor migas, yang merupakan penyedot dollar paling besar, masih mengalami defisit.
Rupiah Rp 14.000, ini yang dikhawatirkan bankir
JAKARTA. Nilai tukar mata uang merupakan cerminan ekonomi sebuah negara. Semakin kuat nilai tukar mata uang negara, semakin kuat pula ekonominya. Begitu pun sebaliknya. Nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk seperti saat ini, di khawatirkan oleh para bankir bakal menghilangkan kepercayaan dunia usaha kepada kemampuan pemerintah dalam mengendalikan nilai tukar. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Index Charlie Paulus. Menurutnya, penurunan nilai tukar Rupiah ini merupakan signal yang sangat jelek bagi dunia usaha, terutama yang mempunyai eksposure besar terhadap dollar Amerika Serikat. Apalagi jika nanti rupiah berada di level Rp 14.000 per dollar, maka kondisi ekonomi akan lebih sulit lagi, karena sektor migas, yang merupakan penyedot dollar paling besar, masih mengalami defisit.