JAKARTA. PT Bank Permata Tbk telah melakukan stress test untuk menguji kekuatan kinerja perusahaan menghadapi gejolak nilai tukar yang tidak menentu. Stress test ini, menurut Bank Permata dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi kondisi makro ekonomi yang diasumsikan memburuk. Nah, beberapa faktor yang diuji, di antaranya adalah kinerja debitur, peningkatan pencadangan, NPL, perubahan RWA Risk-weighted asset, dan CAR. Direktur Utama Bank Permata Roy Arfandi mengatakan, untuk melihat dampak perubahan faktor risiko tertentu terkait dengan antisipasi kondisi ekonomi, perseroan juga melakukan scenario test. Hal ini menurut Roy seperti terkait dengan penurunan harga batubara dan besi, dan pengaruhnya ke kinerja debitur. Nah, terkait dengan stress test, Bank Permata mengaku menggunakan minimum tiga skenario nilai tukar.
Rupiah Rp 14.000, kondisi Bank Permata masih aman
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk telah melakukan stress test untuk menguji kekuatan kinerja perusahaan menghadapi gejolak nilai tukar yang tidak menentu. Stress test ini, menurut Bank Permata dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi kondisi makro ekonomi yang diasumsikan memburuk. Nah, beberapa faktor yang diuji, di antaranya adalah kinerja debitur, peningkatan pencadangan, NPL, perubahan RWA Risk-weighted asset, dan CAR. Direktur Utama Bank Permata Roy Arfandi mengatakan, untuk melihat dampak perubahan faktor risiko tertentu terkait dengan antisipasi kondisi ekonomi, perseroan juga melakukan scenario test. Hal ini menurut Roy seperti terkait dengan penurunan harga batubara dan besi, dan pengaruhnya ke kinerja debitur. Nah, terkait dengan stress test, Bank Permata mengaku menggunakan minimum tiga skenario nilai tukar.