Rupiah Rp 16.000: Bank Indonesia Tegaskan Intervensi Pasar Pakai Tiga Jurus Sekaligus



KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menegaskan otoritas monoeter ini telah melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan cara yang disebutnya "berani" untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap rupiah, yang jatuh ke level terendah dalam empat bulan terhadap dolar pada hari Jumat (13/12).

"Kami memasuki pasar dengan intervensi rangkap tiga yang cukup berani," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas, Edi Susianto, kepada kantor berita Reuters.

Intervensi rangkap tiga tersebut mengacu pada intervensi yang dilakukan bank sentral di pasar spot valas, forward non-deliverable domestik, dan pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder.


Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,3% ke Rp 15.987 Per Dolar AS pada Jumat (13/12)

Ia menambahkan bahwa bank akan terus berupaya untuk mendukung kepercayaan pasar terhadap rupiah.

Edi mengatakan jatuhnya rupiah terutama disebabkan oleh ekonomi AS yang tangguh, terutama inflasi utama yang tinggi dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan.

Rupiah turun sebanyak 0,47% menjadi 15.995 per dolar pada pukul 05.55 GMT pada hari Jumat.

Bank sentral mengatakan fokus kebijakan jangka pendeknya adalah menjaga rupiah tetap stabil.

Bank sentral akan menggelar rapat kebijakan berikutnya minggu depan pada 17-18 Desember. Bank sentral mempertahankan suku bunga acuan tetap pada 6,00% pada rapat kebijakan bulan lalu.

Sementara, nilai tukar rupiah di pasar spot tembus ke atas Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan hari ini. Jumat (13/12), rupiah spot ditutup di posisi Rp 16.009 per dolar AS

Alhasil, rupiah melemah 0,4% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.945 per dolar AS. Ini jadi level terburuk rupiah sejak 7 Agustus 2024. 

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di Asia melemah. Di mana, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 0,48%.

Selanjutnya, peso Filipina yang  sudah ditutup ambles 0,4% dan ringgit Malaysia yang tertekan 0,39%. Disusul, won Korea Selatan yang sudah ditutup terdepresiasi 0,23%.

Baca Juga: Rupiah Tembus Rp 16.000, BI Intervensi Agresif

Berikutnya, yen Jepang yang tergelincir 0,13% dan yuan China yang turun 0,12%. Lalu ada dolar Singapura yang melemah 0,09%.

Sementara itu rupee India menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,07%. Diikuti, dolar Hongkong yang terkerek 0,01%.

Kemudian, dolar Tawain terlihat ditutup menguat tipis 0,003% terhadap the greenback pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar