KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis point (bps) pada Jumat (29/6) saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Meski suku bunga acuan naik sejak akhir pekan lalu, Senin (2/7) mata uang garuda masih tetap melemah ke level Rp 14.390 per dollar Amerika Serikat (AS). Putu Agus Pransuamitra, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, pelamahan rupiah ini masih dipicu oleh faktor eksternal. “Melihat dari data ekonomi, inflasi dirilis stabil sehingga bias menjadi sentimen positif. Sehingga, penggerak pelamahan masih dari faktor eksternal karena dollar masih terus menguat dan dampak dari perang dagang. Dari dalam negeri setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga tidak ada sentimen lagi,” kata Putu Efek pelemahan ini masih belum dapat dipastikan dan diprediksi, namun BI dan pemerintah hanya dapat mengambil langkah intervensi pasar secara langsung. “Saya rasa untuk kenaikan suku bunga tidak akan ada lagi dalam waktu dekat, sehingga BI hanya melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar," kata Putu.
Rupiah selanjutnya hanya ditopang intervensi langsung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis point (bps) pada Jumat (29/6) saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Meski suku bunga acuan naik sejak akhir pekan lalu, Senin (2/7) mata uang garuda masih tetap melemah ke level Rp 14.390 per dollar Amerika Serikat (AS). Putu Agus Pransuamitra, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, pelamahan rupiah ini masih dipicu oleh faktor eksternal. “Melihat dari data ekonomi, inflasi dirilis stabil sehingga bias menjadi sentimen positif. Sehingga, penggerak pelamahan masih dari faktor eksternal karena dollar masih terus menguat dan dampak dari perang dagang. Dari dalam negeri setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga tidak ada sentimen lagi,” kata Putu Efek pelemahan ini masih belum dapat dipastikan dan diprediksi, namun BI dan pemerintah hanya dapat mengambil langkah intervensi pasar secara langsung. “Saya rasa untuk kenaikan suku bunga tidak akan ada lagi dalam waktu dekat, sehingga BI hanya melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar," kata Putu.