JAKARTA. Ketika rupiah digempur oleh tekanan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed, keputusan China justru menambah panjang beban rupiah. Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Nilai ini pun sudah tergerus 1,14% dalam sepekan terakhir. Sedikit berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah sedikit terangkat 0,12% di level Rp 12.937 per dollar AS meski dalam sepekan terakhir tetap tergerus 0,75%. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata mengatakan, faktor eksternal semakin menghimpit rupiah ketika pada Rabu (9/12) People's Bank of China memutuskan untuk memangkas nilai tengah yuan 0,1% ke level 6,4140 per dollar AS atau terendah sejak 2011 silam.
“Belum lagi cadangan devisa China yang ikut melorot,” ujar Josua. Cadangan devisa China pun terkikis ke level US$ 87,2 miliar. Paparan sentimen negatif dari China ini menampar mata uang regional seperti rupiah.