Rupiah spot berbalik ungguli dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berbalik mengungguli dollar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (31/1). Pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di agenda State of the Union Address gagal mengangkat dollar, sehingga menguntungkan mata uang Garuda.

Mengutip Bloomberg, Rabu (31/1), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,36 % ke level Rp 13.386 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah melemah 0,12% ke Rp 13.413 per dollar AS.

Isi pidato Trump sebenarnya bernada positif untuk mengangkat ekonomi AS, namun dinilai bersifat retorika. Ia meminta Kongres untuk meloloskan rencana belanja infrastruktur sebesar US$ 1,5 triliun.


"Dollar sempat menguat sebelum pidato Trump, kemudian setelah pidato, dollar melemah karena pasar melihat isinya masih retorika yang tidak memberikan detail dan kejelasan dampaknya ke ekonomi AS," jelas ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).

Indeks dollar spot diperdagangkan turun 0,26% ke level 88,93, terendah sejak akhir 2015 silam.

Josua menambahkan, data pertumbuhan pekerja swasta di AS diperkirakan hanya 186.000, atau di bawah realisasi periode sebelumnya. Ini menunjukkan sinyal perlambatan ekonomi AS, sehingga proyeksi data ini jadi salah satu faktor penekan dollar AS.

Sedangkan, dari domestik, stabilnya harga minyak acuan di atas US$ 60 menjadi katalis penyokong rupiah dan mata uang komoditas. Atas pertimbangan tersebut, Josua optimistis, besok (1/2), rupiah akan menguat ke Rp 13.325-Rp 13.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini