KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot bergerak sideways. Mengutip Bloomberg, Jumat (17/1), rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis ke Rp 13.645 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 2 poin atau 0,02% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 13.643 per dolar AS.

Namun, dalam sepekan, mata uang Garuda masih menguat 0,92%. Hari ini, pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi. Peso Filipina menjadi mata uang paling lemah di hadapan the greenback setelah turun 0,24%. Disusul rupee India yang terkoreksi 0,17%.

Baht Thailand dan yen Jepang turut berada di zona merah setelah terdepresiasi masing-masing 0,12% dan 0,02%.

Di sisi lain, yuan China berhasil menjadi mata uang paling kuat setelah naik 0,33%. Ini disusul ringgit Malaysia dan won Korea dengan kenaikan masing-masing 0,24% dan 0,16%.

Pergerakan rupiah hari ini mendapat sentimen dari eksternal. Seperti data ritel AS dan pertumbuhan ekonomi China 2019. 

Seperti diketahui, penjualan ritel Negeri Paman Sam di bulan Desember lalu tumbuh 0,3%. Sepanjang tahun 2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut hanya tumbuh 6,1%. Atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 6,6%. 

Selain mengalami kontraksi, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu di tahun lalu menjadi yang paling lemah dalam 29 tahun terakhir. Walau begitu, capaian ini masih sesuai dengan target pertumbuhan pemerintah China yang berada di kisaran 6%-6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari