KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar tengah bersiap-siap menyambut rapat Federal Reserve pada pekan ini. Arah kebijakan moneter The Fed akan jadi perhatian mengingat Amerika Serikat baru saja mencatatkan rekor inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, yakni sebesar 7,9% pada pekan lalu. Pasar menantikan apakah The Fed akan tetap menaikkan suku bunga secara agresif seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, atau justru menahan diri menimbang situasi yang terjadi di Eropa Timur. Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual menyebut, jelang agenda tersebut, dolar AS diperkirakan akan mengalami penguatan dan membuat rupiah tertekan. Kendati begitu, ia meyakini The Fed tidak akan agresif dan hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Artinya, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebelumnya yang memperkirakan 50 bps.
Rupiah Stabil di Tengah Kenaikan Inflasi dan Suku Bunga Acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar tengah bersiap-siap menyambut rapat Federal Reserve pada pekan ini. Arah kebijakan moneter The Fed akan jadi perhatian mengingat Amerika Serikat baru saja mencatatkan rekor inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, yakni sebesar 7,9% pada pekan lalu. Pasar menantikan apakah The Fed akan tetap menaikkan suku bunga secara agresif seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, atau justru menahan diri menimbang situasi yang terjadi di Eropa Timur. Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual menyebut, jelang agenda tersebut, dolar AS diperkirakan akan mengalami penguatan dan membuat rupiah tertekan. Kendati begitu, ia meyakini The Fed tidak akan agresif dan hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Artinya, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebelumnya yang memperkirakan 50 bps.