Rupiah stabil, diprediksi suku bunga tak berubah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki minggu ketiga Januari 2018, pelaku pasar menyambut Rapat Dewan Gubernur  Bank Indoensia (RDG BI). Rapat pertama di 2018 ini akan digelar pada Rabu (17/1) dan Kamis (18/1). Seperi biasa, salah satu agenda rapat ini adalah membahas bauran kebijakan BI.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani melihat ada potensi bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Repo Rate. Saat ini suku bunga acuan berada di level 4,35 %.

“BI beberapa kali mempertahankan suku bunga di level rendah terkait potensi inflasi terjaga dan rupiah yang stabil,” ujar Riska, Minggu (14/1).


Riska tak menampik bahwa adanya beberapa hal yang menjadi faktor risiko pengerek inflasi di Januari. Salah satunya adalah kenaikan harga bahan pangan, seperti beras. Hanya saja Riska optimistis bahwa inflasi di Januari 2018 akan lebih kecil dibandingkan inflasi Desember 2017 yang sebesar 0,7%.

“Kurang lebih inflasi di Januari 2018 akan berada sekitar 0,5%-0,6%,” ujar Riska memprediksikan. Adapun di tahun 2018 ini, Riska melihat adanya potensi inflasi di bawah 3,5%. Hal ini dilihat berdasarkan kemampuan pemerintah menjaga kestabilan harga baik bahan pangan maupun Bahan Bakar Minyak (BBM).

Jika nantinya BI tetap mempertahankan suku bunga rendah, menurut Riska hal ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Ia melanjutkan, tentunya suku bunga rendah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor riil dapat bergerak dan perusahaan tak ragu untuk melakukan ekspansi.

Di pekan depan, beriringan dengan diadakannya RDG BI, Riska memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di rentang 6.305-6.449. Selain sentimen RDG BI, ia melihat masih ada potensi profit taking di Januari.

Sementara itu, asing menurutnya di pekan depan juga masih akan mencatatkan aksi beli bersih. “Ada respon positif asing. Fokus asing dari kemarin di penerbitan Surat Utang Negara (SUN),” ujar Riska.

Adapun jika BI mempertahankan suku bunga rendah, Riska melihat emiten sektor properti akan diuntungkan. Selain itu, sektor industri dasar dan aneka industri juga akan banyak terpengaruh.

“Suku bunga rendah, kredit turun. Ini akan lebih meningkatkan daya beli masyarakat,” tambahnya. Saham yang bisa diperhatikan di pekan depan adalah BSDE, BBNI, BBTN, INTP, SMGR, TLKM, dan TINS.

Perlu diingat, bahwa di 2018 ini juga dilaksanakan perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serempak. Di tahun ini juga dilakukan persiapan Pemilahan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Meski demikian, Riska melihat sejauh ini iklim politik dalam negeri masih terbilang stabil dan aman. Dus, di tahun 2018 ini Riska yakin bahwa BI hanya akan menaikan suku bunga 1-2 kali dengan kisaran kenaikan 25-50 basis poin.

“Potensi untuk dipertahankan di level rendah masih lebih tinggi dibanding menaikkan suku bunga. Prediksi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 3 kali tahun ini juga tak terlalu mengkhawatirkan. Kemarin capital outflow tidak terlalu banyak walaupun suku bunga rendah,” tutur Riska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini