KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan rupiah stabil menguat tersokong cadangan devisa yang naik dan mulai dilonggarkannya lockdown di beberapa negara. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/5) rupiah menguat 0,17% menjadi Rp 14.860 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan rupiah menguat 0,40%. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat rupiah menguat 0,25% ke Rp 14.909 per dolar AS. Sementara, dalam sepekan rupiah menguat 0,66%. Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf mengatakan aset berisiko seperti rupiah kembali diburu karena mendapat sentimen positif dari relaksasi lockdown di beberapa negara. Bahkan, data industri China tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi juga mendukung penguatan rupiah.
"Setelah lockdown dibuka ada geliat perbaikan ekonomi di China dan berpengaruh positif ke rupiah," kata Alwi, Jumat (15/5). Baca Juga: Arus keluar dana asing di SBN mulai surut Selain itu, harga minyak yang mulai stabil dan cenderung menguat ke atas US$ 25 per barel juga turut meredakan ketegangan yang sebelumnya tebal di aset berisiko, seperti rupiah. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini menambahkan cadangan devisa Indonesia yang naik Rp 6,9 triliun turut menyokong penguatan rupiah. "Net inflow Rp 2 miliar di FDI turut buat rupiah menguat," kata Mikail. Di tengah ancaman ketegangan hubungan AS dengan China, Alwi memproyeksikan rupiah sepekan depan berpotensi kembali menguat bila Presiden AS Trump menambah stimulus fiskal. Baca Juga: Lelang SBSN diperkirakan akan mampu mengantongi penawaran Rp 20 triliun