Rupiah sukses memanfaatkan pelemahan dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat di awal perdagangan Senin (9/7). Mengutip Bloomberg pukul 10.05 WIB, rupiah di pasar spot menguat 0,26% ke level Rp 14.337 per dollar AS. Bersamaan dengan itu, indeks dollar AS untuk sementara melemah 0,03% ke level 93,9.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada pagi ini pun menguat 0,53% ke Rp 14.332 per dollar AS. Pekan lalu, Jisdor berada di Rp 14.409 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, dollar AS cenderung mengalami pelemahan sejak Jumat (6/7) lalu terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Hal ini disebabkan rilis beberapa data ekonomi AS yang kurang sesuai ekspektasi.


Memang, data non-farm payroll AS di bulan Juni tercatat berada di level 213.000 atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 195.000. Akan tetapi, hal itu tidak diikuti oleh perbaikan data tingkat pengangguran dan data upah rata-rata per jam (average hourly earnings).

Tingkat pengangguran AS di bulan Juni meningkat menjadi 4%. Adapun upah rata-rata per jam di perusahaan AS hanya meningkat 0,2% atau lebih rendah dari ekspektasi sebesar 0,3%. “Hasil data ini membuat dollar melemah sehingga memberikan kesempatan bagi rupiah untuk menguat,” kata Putu.

Lebih lanjut, penguatan rupiah juga ditopang lantaran belum ada perkembangan baru seputar perang dagang yang melibatkan AS dan negara-negara besar lainnya.

Putu memperkirakan, rupiah masih berpeluang menguat sepanjang hari ini selama tidak ada kabar terbaru yang bersifat negatif terkait perang dagang. Menurutnya rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.295—Rp 14.390 per dollar AS pada penutupan hari ini.

Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia pun memperkirakan rupiah hari ini bisa menguat hingga tutup perdagangan. Mikail memproyeksikan hari ini indeks dollar AS melemah di sekitar level 93,9-94,2 terhadap beberapa mata uang utama dunia terutama euro dan poundsterling.

"Pelemahan indeks dollar AS didorong oleh naiknya tingkat pengangguran di AS menjadi 4% di bulan Juni dari 3,8% pada bulan sebelumnya," kata Mikail dalam riset hari ini. Pertumbuhan upah di AS bulan Juni juga cenderung di bawah ekspektasi. Hal ini turut menekan dollar AS.

Menurut Mikail dua data AS yang hasilnya negatif tersebut mendorong ekspektasi investor bahwa The Fed kemungkinan akan mengkaji ulang untuk menaikkan suku bunga sebanyak empat kali di tahun ini. Dengan begitu, rupiah berpotensi menguat ke Rp 14.290 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS di perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati