Rupiah sulit pertahankan keunggulan atas dollar



JAKARTA. Penguatan rupiah dinilai rawan koreksi di awal pekan nanti. Meski rentang koreksi pun diduga akan sempit.

Di pasar spot, Jumat (8/1) nilai tukar rupiah terangkat 0,04% ke level Rp 13.922 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah menguat 0,51% di level Rp 13.874 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menambahkan dengan tekanan dari pergerakan USD tidak menutup rupiah akan cenderung melemah. Pasalnya tekanan dari USD biasanya pengaruhnya lebih tinggi daripada faktor lainnya di pasar global.


Data tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika Serikat Desember 2015 melesat jauh dari 252.000 menjadi 292.000 serta tingkat pengangguran yang bertahan di level 5,0% menguatkan posisi the greenback. Tidak heran index USD ditutup terangkat 0,33% ke level 98,54 di penutupan pasar akhir pekan lalu.

“Memang masih digerakkan oleh eksternal namun pelemahan tidak akan membuat rupiah tembus Rp 14.000 per dollar AS,” tebak Rully.

Sebabnya dari dalam negeri rupiah dapat sokongan dari rilis data cadangan devisa Desember 2015 yang mengembang. Bank Indonesia mengumumkan Jumat (8/1) cadangan devisa naik ke posisi US$ 105,9 miliar dari sebelumnya US$ 100,2 miliar. “Tentunya itu memberi daya tahan bagi rupiah di awal pekan,” ujar Rully.

Tapi karena memang faktor eksternal lebih mendominasi, sulit bagi rupiah untuk bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia