KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (1/3), posisi nilai tukar rupiah sempat terseret hingga menyentuh Rp 13.800 per dollar AS. Namun, mata uang Garuda akhirnya berhasil ditutup menguat tipis 0,02% ke posisi Rp 13.748 per dollar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, muncul kekhawatiran rupiah berpotensi terus tertekan hingga melampaui level Rp 14.000 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede sepakat rupiah memang masih dalam tren melemah. Sebab, sentimen eksternal dari AS terkait arah kebijakan The Federal Reserves masih begitu kuat dan mendorong laju dollar AS semakin kencang. Selain pernyataan Gubernur The Fed Jeremy Powell yang kedua pada Kamis malam, pasar juga menanti data bulanan personal consumption expenditures (PCE) dan data klaim pengangguran AS yang akan dirilis malam ini.
Rupiah tak akan tembus Rp 14.000 per dollar, ini penyokongnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (1/3), posisi nilai tukar rupiah sempat terseret hingga menyentuh Rp 13.800 per dollar AS. Namun, mata uang Garuda akhirnya berhasil ditutup menguat tipis 0,02% ke posisi Rp 13.748 per dollar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, muncul kekhawatiran rupiah berpotensi terus tertekan hingga melampaui level Rp 14.000 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede sepakat rupiah memang masih dalam tren melemah. Sebab, sentimen eksternal dari AS terkait arah kebijakan The Federal Reserves masih begitu kuat dan mendorong laju dollar AS semakin kencang. Selain pernyataan Gubernur The Fed Jeremy Powell yang kedua pada Kamis malam, pasar juga menanti data bulanan personal consumption expenditures (PCE) dan data klaim pengangguran AS yang akan dirilis malam ini.