JAKARTA. Memasuki bulan ketiga tahun 2015, nilai tukar dollar Amerika Serikat semakin menguat terhadap seluruh mata uang global. Penguatan the green back itu ikut menekan rupiah. Malah, kemarin (2/3), rupiah berada di posisi terlemah hingga hampir menyentuh Rp 13.000 untuk periode sejak akhir tahun alias year to date (ytd). Potret pelemahan rupiah itu tak urung berdampak pada sejumlah industri di tanah air. Tak terkecuali produksi telepon seluler (ponsel) lokal. Pasalnya, mayoritas komponen atau bahan baku ponsel masih dipenuhi dari impor. Meski khawatir dengan level rupiah yang nyaris menyentuh Rp 13.000, produsen ponsel lokal masih percaya diri bisnis ponsel mereka bakal melaju. Santo Kadarusman, Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron, menyatakan, rencana produksi ponsel Polytron tahun ini tak akan terganggu.
Rupiah tak halangi produksi HP lokal
JAKARTA. Memasuki bulan ketiga tahun 2015, nilai tukar dollar Amerika Serikat semakin menguat terhadap seluruh mata uang global. Penguatan the green back itu ikut menekan rupiah. Malah, kemarin (2/3), rupiah berada di posisi terlemah hingga hampir menyentuh Rp 13.000 untuk periode sejak akhir tahun alias year to date (ytd). Potret pelemahan rupiah itu tak urung berdampak pada sejumlah industri di tanah air. Tak terkecuali produksi telepon seluler (ponsel) lokal. Pasalnya, mayoritas komponen atau bahan baku ponsel masih dipenuhi dari impor. Meski khawatir dengan level rupiah yang nyaris menyentuh Rp 13.000, produsen ponsel lokal masih percaya diri bisnis ponsel mereka bakal melaju. Santo Kadarusman, Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron, menyatakan, rencana produksi ponsel Polytron tahun ini tak akan terganggu.