KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berada dalam tren negatif dalam beberapa hari terakhir imbas penyebaran corona, rupiah hari ini, Kamis (12/3) melemah tajam. Merujuk Bloomberg, rupiah akhirnya kembali menyentuh level Rp 14.522 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah spot melemah 1,03% dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 14.374 per dolar AS. Level tersebut mendekati level paling lemah rupiah sejak 22 Mei 2019 yang sebesar Rp 14.525 per dolar AS. Analis Kapital Global Investama Alwi Assegaf menilai hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang wajar. Mengingat kabar terbaru dari penyebaran corona juga semakin mengkhawatirkan. “Suspect corona di Indonesia terus meningkat sementara dari luar, World Health Organization (WHO) juga menetapkan corona sebagai pandemik. Jadi kekhawatiran corona menggerus ekonomi global dan merambat ekonomi domestik semakin menjadi,” terang Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).
Baca Juga: Kembali bertekuk lutut dihadapan dolar AS, bagimana proyeksi rupiah esok hari? Sementara Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri melihat level rupiah yang telah menembus level Rp 14.500 juga tidak mengejutkan. Sebab menurut dia, kondisi fundamental Indonesia saat ini memang tidak terlalu baik. “Dari cadangan devisa yang turun, pertumbuhan ekonomi juga rendah dibandingkan tahun lalu. Sementara jika melihat risiko yang ada, minim sentimen positif, serta tekanan di pasar cukup tinggi wajar membawa rupiah kembali ke level Rp 14.500,” kata Reny. Baik Alwi dan Reny sama-sama menyebut level resistance rupiah berikutnya berada di Rp 14.600. Reny menuturkan hal ini tercermin dari non delivery forward (NDF) yang harganya mencerminkan kondisi ke depan. Reny bilang, dari NDF, rupiah saat ini sudah di level Rp 14.600. Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah spot ditutup melemah 1,02% ke level Rp 14.522 per dolar AS