JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus merosot dan kembali mencapai rekor terendah sejak 1998. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan, pada Senin (16/3) ini rupiah pada kisaran 13.237 per dollar Amerika Serikat. Dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar 13.191 per dollar AS, mata uang Garuda pada awal pekan ini turun 46 basis poin atau 0,3%. Di pasar spot rupiah juga melemah. Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini berada pada level 13.245 per dollar AS, turun 0,3% dibanding Jumat (13/3) yang di level 13.205. Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, sampai saat ini belum ada data dari dalam negeri yang bisa menggerakkan rupiah secara signifikan. Sedangkan dari sisi eksternal, ada spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS yang lebih cepat mengingat perbaikan ekonomi AS cukup solid. "Hari ini pelaku pasar cenderung wait and see," ujar Reny. Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst T Monex Investindo Futures menjelaskan, pelaku pasar menanti hasil rapat BI pada Selasa (17/3). Diperkirakan BI akan mempertahankan suku bunganya 7,5%.
Rupiah tenggelam Rp 13.237 per dollar AS
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus merosot dan kembali mencapai rekor terendah sejak 1998. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan, pada Senin (16/3) ini rupiah pada kisaran 13.237 per dollar Amerika Serikat. Dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar 13.191 per dollar AS, mata uang Garuda pada awal pekan ini turun 46 basis poin atau 0,3%. Di pasar spot rupiah juga melemah. Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini berada pada level 13.245 per dollar AS, turun 0,3% dibanding Jumat (13/3) yang di level 13.205. Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, sampai saat ini belum ada data dari dalam negeri yang bisa menggerakkan rupiah secara signifikan. Sedangkan dari sisi eksternal, ada spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS yang lebih cepat mengingat perbaikan ekonomi AS cukup solid. "Hari ini pelaku pasar cenderung wait and see," ujar Reny. Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst T Monex Investindo Futures menjelaskan, pelaku pasar menanti hasil rapat BI pada Selasa (17/3). Diperkirakan BI akan mempertahankan suku bunganya 7,5%.