JAKARTA. Rupiah kembali bergerak unggul di awal pekan ini. Kemarin (10/10), kurs spot rupiah menguat 0,09% menjadi Rp 12.977 per dollar AS. Bahkan, penguatan valuasi rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencapai 0,25% ke Rp 12.969 per dollar AS. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto bilang, data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan lalu membawa dampak negatif pada USD. "Padahal, berapapun hasil data ekonomi AS, kemungkinan naiknya suku bunga The Fed masih di bulan Desember," tuturnya. Meski minim sentimen, data ekonomi dalam negeri cukup stabil. Selain data cadangan devisa yang meningkat, realisasi amnesti pajak turut jadi katalis positif. Ke depan, pergerakan rupiah akan terpengaruh rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan pengumuman neraca perdagangan.
Rupiah terangkat data AS
JAKARTA. Rupiah kembali bergerak unggul di awal pekan ini. Kemarin (10/10), kurs spot rupiah menguat 0,09% menjadi Rp 12.977 per dollar AS. Bahkan, penguatan valuasi rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencapai 0,25% ke Rp 12.969 per dollar AS. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto bilang, data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan lalu membawa dampak negatif pada USD. "Padahal, berapapun hasil data ekonomi AS, kemungkinan naiknya suku bunga The Fed masih di bulan Desember," tuturnya. Meski minim sentimen, data ekonomi dalam negeri cukup stabil. Selain data cadangan devisa yang meningkat, realisasi amnesti pajak turut jadi katalis positif. Ke depan, pergerakan rupiah akan terpengaruh rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan pengumuman neraca perdagangan.