Rupiah terdampar ke Rp 15.173 per dollar AS (UPDATE 11.30 WIB)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih tertimpa tekanan berat. Kamis (4/10) pukul 11.25 WIB, rupiah spot berada di level Rp 15.173 per dollar Amerika Serikat (AS). Tekanan atas rupiah terjadi akibat data ekonomi Paman Sam yang positif.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, sejak awal perdagangan dibuka sudah melemah ke Rp 15.156 per dollar AS. Pelemahan rupiah makin dalam menjelang siang ini. Sementara itu, posisi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 15.133 per dollar AS, melemah 0,3%.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, rupiah tembus ke Rp 15.100 dengan sangat cepat karena pada malam hari sebelumya, data ADP non-farm employment change AS tercatat naik menjadi 230.000 lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 185.0000.


Selain itu, data final services PMI AS juga tercatat naik ke level 53,5. Dollar AS pun semakin menguat karena data ISM non manufacturing PMI meningkat ke level 61,6.

Dini mengatakan dollar AS mulai konsisten menunjukkan penguatannya sejak AS berhasil menjalin kesepakatan dengan Kanada dan Meksiko terkait Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

"Dollar AS sudah punya momentum penguatannya sejak kesepakatan NAFTA terjalin dan dollar AS semakin diperkuat dengan data AS yang mayoritas positif," kata Dini, Kamis (4/10).

Dini memperkirakan, akan sulit bagi rupiah untuk menguat ke Rp 14.000 per dollar AS. Potensi penguatan rupiah pun jadi sangat terbatas. Dini memproyeksikan meski menguat, rupiah tetap bertahan di Rp 15.100 per dollar AS.

Oleh karena itu, Dini memproyeksikan hingga penutupan nanti sore rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.071 per dollar AS hingga Rp 15.200 per dollar AS.

Senada, Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan rupiah hari ini masih akan bergerak melemah terhadap dollar AS.

Ahmad memproyeksikan indeks dollar AS akan bergerak menguat ke level 95,7 hingga 96 terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia lainnya. Mata uang euro masih mengalami pelemahan terhadap dollar AS seiring pernyataan sejumlah politisi di Italia untuk mendorong Italia keluar dari Eropa guna memperbaiki kondisi ekonomi negara tersebut. "Harga minyak yang naik ke level US$75 per bail kemungkinan juga turut membebani rupiah hari ini," kata Ahmad dalam risetnya hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati