JAKARTA. Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia menilai nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi dalam beberapa periode terakhir ini adalah akibat dari terjadinya krisis kepercayaan pada pemerintah. Didik J. Rachbini, Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (LP3E Kadin) menilai bahwa krisis nilai tukar rupiah bermula dari lemahnya kebijakan fiskal. “Kebijakan fiskal yang dibuat oleh gabungan antara politisi, pemimpin, presiden, menteri keuangan, dan lain-lain itu lah biang keroknya. Kebijakannya lemah, sehingga postur dan strukturnya rapuh,” ujar dia.
Rupiah terdepresiasi karena krisis kepercayaan
JAKARTA. Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia menilai nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi dalam beberapa periode terakhir ini adalah akibat dari terjadinya krisis kepercayaan pada pemerintah. Didik J. Rachbini, Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (LP3E Kadin) menilai bahwa krisis nilai tukar rupiah bermula dari lemahnya kebijakan fiskal. “Kebijakan fiskal yang dibuat oleh gabungan antara politisi, pemimpin, presiden, menteri keuangan, dan lain-lain itu lah biang keroknya. Kebijakannya lemah, sehingga postur dan strukturnya rapuh,” ujar dia.