JAKARTA. Kelesuan rupiah hari ini diperkirakan berlanjut. Kemarin, tekanan eksternal yang terlampau besar diduga menjadi pemicu utama pelemahan mata uang Garuda. Di pasar spot, Senin (7/9) kurs posisi rupiah 0,66% ke Rp 14.266 dibanding hari sebelumnya. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terkikis 0,39% ke Rp 14.234. Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menuturkan, meski data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) Agustus 2015 tidak memuaskan, tingkat pengangguran tetap turun. Ini sinyal positif bagi kenaikan suku bunga The Fed. "Kekhawatiran pasar akan kenaikan suku bunga ini masih jadi bayang-bayang utama," kata Rully. Apalagi, katalis positif pasar domestik masih sepi. Cadangan devisa kembali menyusut berkaca dari getolnya BI melakukan intervensi stabilisasi rupiah. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures ,menduga, Selasa (8/9) tekanan bagi rupiah akan berlanjut.
Rupiah tergantung sinyal dari China
JAKARTA. Kelesuan rupiah hari ini diperkirakan berlanjut. Kemarin, tekanan eksternal yang terlampau besar diduga menjadi pemicu utama pelemahan mata uang Garuda. Di pasar spot, Senin (7/9) kurs posisi rupiah 0,66% ke Rp 14.266 dibanding hari sebelumnya. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terkikis 0,39% ke Rp 14.234. Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menuturkan, meski data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) Agustus 2015 tidak memuaskan, tingkat pengangguran tetap turun. Ini sinyal positif bagi kenaikan suku bunga The Fed. "Kekhawatiran pasar akan kenaikan suku bunga ini masih jadi bayang-bayang utama," kata Rully. Apalagi, katalis positif pasar domestik masih sepi. Cadangan devisa kembali menyusut berkaca dari getolnya BI melakukan intervensi stabilisasi rupiah. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures ,menduga, Selasa (8/9) tekanan bagi rupiah akan berlanjut.