Rupiah tergerus, ekspor SRIL makin untung



JAKARTA. Pelemahan nilai tukar tak selamanya berdampak buruk, namun bisa pula membawa rezeki. Salah satu yang menyesap keuntungan dari depresiasi rupiah adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Maklum, sekitar 50-% penjualan produsen tekstil ini menyasar pasar ekspor. " Saat ini perusahaan diuntungkan dengan kenaikan dollar," ujar Iwan S Lukminto, Direktur Utama SRIL,  kepada KONTAN, Rabu(23/9).  Merujuk laporan keuangan SRIl semester I-2015, pendapatan SRIL tercatat sebesar US$ 157,40 juta. Jumlah itu tumbuh 11% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan tersebut berasal dari ekspor SRIL sebesar US$ 76,55 juta atau berkontribusi 45,9% dari total penjualan SRIL. Nilai tersebut meningkat 18,66% jika dibandingkan dengan periode sama 2014. 

Adapun pejualan SRIL di pasar domestik selama semester I-2015 sebesar US$ 80,85 juta atau 54,1% dari total pendapatan SRIl. Perolehan ini hanya tumbuh 4,71% dibanding periode sama 2014. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan SRIL Welly menyebut setiap 10% pelemahan rupiah, mampu mengerek margin usaha SRIL sebesar 1,5%-2,5%. Agar kinerja bisnis SRIL di pasar ekspor semakin ciamik, tahun ini  manajemen SRIL membidik pasar ekspor baru, yakni Kamboja, Peru, Australia, Brasil dan kawasan Afrika.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Mesti Sinaga