Rupiah terimbas sentimen positif program Bank of Japan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih bergerak sideways. Tapi, kali ini mata uang Garuda menunjukkan kecenderungan kenaikan.

Kemarin, kurs spot rupiah naik 0,10% menjadi Rp 13.425 per dollar AS. Tetapi kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) masih melemah 0,16% ke level Rp 13.449 per dollar AS. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah bergerak dengan kecenderungan menguat lantaran dollar AS sedang tertekan. The greenback terkena sentimen negatif setelah Bank of Japan (BoJ) memutuskan mengurangi stimulus. 


Jepang menggelar pengetatan moneter dengan mengurangi pembelian obligasi bertenor 10 tahun-25 tahun dan obligasi 25 tahun-40 tahun. Nilai pengurangan masing-masing mencapai ¥ 10 miliar.

Indeks dollar AS kemarin juga melemah. Per pukul 17.30 WIB, indeks dollar AS melemah 0,18% ke level 92,37. “Ini membuat dollar AS mengalami pelemahan,” kata Lukman Leong, Analis Valbury Asia, Tapi ia menilai pelemahan tersebut hanya bersifat teknikal. 

Oleh karena itu, para analis melihat kecenderungan rupiah menguat cuma sementara. Lukman memprediksi, jika data inflasi Negeri Paman Sam yang dirilis Jumat (12/1) masih sesuai perkiraan pasar, maka dollar AS akan kembali naik. 

Pelaku pasar memprediksi, inflasi AS Desember mencapai 0,1%. Angka ini lebih rendah dari inflasi November yang mencapai 0,4%. 

Sedang dari dalam negeri belum ada katalis positif yang cukup kuat menopang pergerakan rupiah. Karena itu, Lukman memperkirakan rupiah hari ini masih turun dan bergerak di kisaran Rp 13.425–Rp 13.450 per dollar AS. Sedangkan menurut hitungan Josua, kurs rupiah ada di kisaran Rp  13.400–Rp 13.470 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati