JAKARTA. Gerak rupiah cukup terjaga hingga akhir pekan ini. Analis menduga perpaduan efek eksternal dan internal mendorong penguatan rupiah meski terbatas. Di pasar spot, Jumat (19/6), posisi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun 0,18% ke Rp 13.332. Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah telah menguat tipis 0,02%. Mengacu kurs tengah Bank Indonesia, kemarin, rupiah menanjak 0,12% menuju Rp 13.324 per dollar AS. Sebaliknya, rupiah sepanjang pekan ini masih merunduk 0,05%. “Kenaikan tipis rupiah pada minggu ini karena tertolong dua hasil penting di akhir pekan,” kata Tonny Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka. Analisisnya merujuk pernyataan bank sentral AS (The Federal Reserve), pasca pertemuan FOMC hari Selasa dan Rabu lalu. Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan peluang kenaikan suku bunga acuan bisa terjadi pada akhir 2015. Ini menimbulkan pesimisme di pasar akibat tertundanya peluang kenaikan bunga The Fed pada September nanti.
Rupiah terjaga isu dari luar dan dalam
JAKARTA. Gerak rupiah cukup terjaga hingga akhir pekan ini. Analis menduga perpaduan efek eksternal dan internal mendorong penguatan rupiah meski terbatas. Di pasar spot, Jumat (19/6), posisi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun 0,18% ke Rp 13.332. Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah telah menguat tipis 0,02%. Mengacu kurs tengah Bank Indonesia, kemarin, rupiah menanjak 0,12% menuju Rp 13.324 per dollar AS. Sebaliknya, rupiah sepanjang pekan ini masih merunduk 0,05%. “Kenaikan tipis rupiah pada minggu ini karena tertolong dua hasil penting di akhir pekan,” kata Tonny Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka. Analisisnya merujuk pernyataan bank sentral AS (The Federal Reserve), pasca pertemuan FOMC hari Selasa dan Rabu lalu. Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan peluang kenaikan suku bunga acuan bisa terjadi pada akhir 2015. Ini menimbulkan pesimisme di pasar akibat tertundanya peluang kenaikan bunga The Fed pada September nanti.