JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk tak memasang target agresif tahun ini. Produsen celana dalam merek GT Man itu hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 11%. Jika pendapatan 2014 adalah Rp 1,19 triliun, berarti target pendapatan tahun ini Rp 1,32 triliun. Ada dua alasan Ricky Putra tak mematok target pendapatan lebih besar lagi. Pertama, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan upah minimum provinsi (UMP). Kedua, fluktuasi nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah yang menguat membikin rupiah terkapar. "Dua kondisi itu akan sangat mempengaruhi pasar dan produksi kami sehingga tahun ini kami mengerem investasi dan hanya menargetkan pertumbuhan 11%," terang Tirtaheru Citra, Direktur PT Ricky Putra Globalindo kepada KONTAN, Selasa (30/3).
Rupiah terkapar, bisnis GT Man ketat
JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk tak memasang target agresif tahun ini. Produsen celana dalam merek GT Man itu hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 11%. Jika pendapatan 2014 adalah Rp 1,19 triliun, berarti target pendapatan tahun ini Rp 1,32 triliun. Ada dua alasan Ricky Putra tak mematok target pendapatan lebih besar lagi. Pertama, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan upah minimum provinsi (UMP). Kedua, fluktuasi nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah yang menguat membikin rupiah terkapar. "Dua kondisi itu akan sangat mempengaruhi pasar dan produksi kami sehingga tahun ini kami mengerem investasi dan hanya menargetkan pertumbuhan 11%," terang Tirtaheru Citra, Direktur PT Ricky Putra Globalindo kepada KONTAN, Selasa (30/3).