Rupiah terkulai bersama ringgit di Asia



JAKARTA. Nilai tukar mata uang rupiah kembali melanjutkan pelemahan akhir pekan lalu, Senin (27/6). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.12 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot tersungkur 0,8% menjadi 13.485 per dollar AS.

Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 19 Mei lalu. Sekadar mengingatkan, pada Jumat (25/6) lalu, rupiah melemah 0,9%.

Selain rupiah, mata uang ringgit Malaysia juga terkapar di kawasan regional. Bahkan pelemahannya merupakan yang terparah di Asia. Pagi ini, ringgit ambles 1,8% menjadi 4,1663 per dollar AS. Posisi ringgit ini merupakan yang terlemah sejak 2 Juni lalu.


Pada transaksi sebelumnya, ringgit bahkan sempat menyentuh level 4,1235 per dollar AS.

Posisi rupiah dan ringgit tak berdaya seiring sentimen Brexit yang dicemaskan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Isu ini menyebabkan investor enggan mengambil risiko dan beralih ke aset-aset haven.

"Pasar akan disetir oleh perpindahan dana dari emerging market sebagai implikasi dari kecemasan investor berinvestasi di aset-aset berisiko," jelas Angus Salim Amran, head of financial markets RHB Investment Bank Bhd kepada Bloomberg.

Dia menambahkan, tekanan terhadap komoditas dan minyak akan terus menyebabkan pelemahan di pasar mata uang emerging market.

Catatan saja, indeks acuan Malaysia pagi ini tertekan 0,9%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie