JAKARTA. Asumsi rupiah dalam bujet Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 yang semula dipatok Rp 10.500 per dolar Amerika Serikat (AS) sudah dipastikan meleset. Dalam hal ini, pemerintah masih enggan menjelaskan berapa beban lonjakan pelebaran rupiah terhadap subsidi. Sekadar mengingatkan, pemerintah sudah menyampaikan outlook terbaru kondisi rupiah kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada kisaran Rp 11.500- Rp 12.000 per dolar AS. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih dikaji. Pengkajiannya meliputi asumsi kurs, lifting minyak hingga harga minyak mentah.
Rupiah terpeleset jauh dari patokan APBN 2014
JAKARTA. Asumsi rupiah dalam bujet Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 yang semula dipatok Rp 10.500 per dolar Amerika Serikat (AS) sudah dipastikan meleset. Dalam hal ini, pemerintah masih enggan menjelaskan berapa beban lonjakan pelebaran rupiah terhadap subsidi. Sekadar mengingatkan, pemerintah sudah menyampaikan outlook terbaru kondisi rupiah kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada kisaran Rp 11.500- Rp 12.000 per dolar AS. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih dikaji. Pengkajiannya meliputi asumsi kurs, lifting minyak hingga harga minyak mentah.