JAKARTA. Setelah menguat, kurs rupiah anjlok. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (22/10), menguat 4,03% menjadi 11.291 dibandingkan sehari sebelumnya. Sebaliknya, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) malah ditutup melemah 0,10% menjadi 11.341. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan banyak tekanan dari arus modal keluar (net sell) asing dari pasar saham domestik yang mencapai Rp 1 triliun. Tekanan lain juga datang dari aksi ambil untung alias profit taking yang dilakukan oleh investor setelah penguatan rupiah beberapa hari terakhir. Dalam sepekan, di kurs tengah BI, rupiah telah menguat sebesar 1,16% terhadap dollar AS.
Rupiah terpengaruh data tenaga kerja AS
JAKARTA. Setelah menguat, kurs rupiah anjlok. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (22/10), menguat 4,03% menjadi 11.291 dibandingkan sehari sebelumnya. Sebaliknya, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) malah ditutup melemah 0,10% menjadi 11.341. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan banyak tekanan dari arus modal keluar (net sell) asing dari pasar saham domestik yang mencapai Rp 1 triliun. Tekanan lain juga datang dari aksi ambil untung alias profit taking yang dilakukan oleh investor setelah penguatan rupiah beberapa hari terakhir. Dalam sepekan, di kurs tengah BI, rupiah telah menguat sebesar 1,16% terhadap dollar AS.