Rupiah terpukul di hari libur



JAKARTA. Rupiah terpukul penguatan dollar Amerika Serikat (AS) saat libur hari Idul Adha. Dengan berbagai sentimen negatif yang terus membayangi, rupiah berpeluang kembali melemah.

Di pasar spot, Senin (12/9) nilai tukar rupiah anjlok 0,98% ke Rp 13.236. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah flat di level Rp 13.089 pada akhir pekan lalu.

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto mengatakan, koreksi tajam terjadi pada hampir semua mata uang di hadapan dollar AS, tak terkecuali rupiah. "Koreksi disebabkan oleh potensi kenaikan suku bunga The Fed bulan ini," ujarnya.


Sementara dari dalam negeri, rupiah tak punya amunisi karena libur Idul Adha. Apalagi, ada ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia yang berpotensi menekan rupiah.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, pernyataan Gubernur The Fed bagian Boston Eric Rosengren semakin memantapkan spekulasi suku bunga AS naik bulan ini.

Dari sisi internal, rupiah tertekan aksi jual asing di bursa saham yang mencapai Rp 914,04 miliar pada akhir pekan lalu. Tak hanya itu, pelaku pasar mulai pesimistis target tax amnesty tercapai.

Faisyal menduga rupiah Selasa (13/9) melemah meski terbatas di kisaran Rp 13.150–Rp 13.250 per dollar AS. Senada, Rully menebak rupiah kembali koreksi dengan range lebar di Rp 13.150– Rp 13.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie