Rupiah terseret virus corona dan ditutup melemah ke Rp 13.615 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda tak mampu menahan sentimen negatif dari eksternal. Alhasil, rupiah di pasar spot ditutup melemah Rp 13.615 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Artinya, pergerakan mata uang Garuda kembali melemah 0,24% di hadapan the greenback. Sebenarnya, pelemahan rupiah ini sejalan dengan mata uang Asia lainnya.

Won Korea masih menjadi mata uang paling lemah di hadapan dolar AS setelah turun 0,79%. Selanjutnya ada baht Thailand dan dolar Singapura yang melemah masing-masing 0,41% dan 0,35%. 


Setali tiga uang pelemahan juga terjadi pada dolar Taiwan yang turun 0,25%. Sementara rupee India melemah 0,15%, peso Filipina dan dolar Hong Kong terkoreksi masing-masing 0,13% dan 0,05% 

Sementara yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang di kawasan yang berada di zona hijau setelah menguat 0,20%. Ini lantaran pasar di China dan Malaysia masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: BI proyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,5% tahun 2020

Pelemahan mayoritas mata uang Asia dibayang-bayangi penyebaran virus corona yang semakin meluas. Terbaru, 81 orang dinyatakan tewas akibat virus yang berasal dari Wuhan ini.

Selain itu, sudah ada 2.744 warga China yang dikonfirmasi terjangkit virus corona. Dari jumlah tersebut, separuhnya berada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. 

"Disamping itu, Bank Indonesia (BI) juga kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi pada perdagangan hari ini," kata Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, Senin (27/1).

Karena hal tersebut, pelemahan rupiah pun tak cukup dalam. Tetapi kekhawatiran virus corona di pasar global masih membayangi rupiah.

"Besok, rupiah kemungkinan masih akan melemah Rp 13.564 - Rp 13.680 per dolar AS," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari