Rupiah tertekan antisipasi FOMC



JAKARTA. Pertemuan dewan moneter Bank Sentral AS (FOMC Meeting) yang berlangsung sejak kemarin (16/6), menekan rupiah. Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (16/6), di pasar spot, rupiah melemah 0,16% menjadi Rp 13.348 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah stagnan di level Rp 13.333.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan, pelaku pasar menangkap sinyal kenaikan suku bunga The Fed tahun ini, mungkin pada September 2015. "Ini yang memicu pelaku pasar beralih mengoleksi safe haven, seperti dollar," paparnya, Selasa (16/6).


Proyeksinya, kondisi serupa masih akan berlanjut, hari ini. Mata uang Garuda diperkirakan melemah antara Rp 13.300-Rp 13.350 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual sependapat, isu eksternal dominan menekan rupiah. Selain pertemuan FOMC, rupiah terimbas ketidakpastian penyelesaian utang Yunani. “Investor akan beralih ke safe haven dalam beberapa hari mendatang,” jelas David.

Ia menduga, hari ini, rupiah bergulir di kisaran sempit Rp 13.320-Rp 13.400 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto