Rupiah tertekan data ekonomi AS



JAKARTA. Rupiah melemah di akhir pekan lalu. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Jumat (26/4), naik tipis 0,04% menjadi 9.722 dibanding sehari sebelumnya. Dollar AS di kurs tenga Bank Indonesia (BI) juga menguat tipis sebesar 0,04% menjadi 9.721 dibanding sehari sebelumnya.

Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, rilis data ekonomi beberapa negara ekonomi besar dunia mempengaruhi pergerakan rupiah, sepekan lalu. Kekhawatiran pasar yang meningkat terhadap prospek ekonomi global, membuat investor memegang aset aman seperti dollar AS.

Hari ini, rupiah diprediksi masih akan tertekan. Data pengganguran di AS yang akan rilis pekan ini diprediksi akan positif. Itu akan mengalirkan tenaga bagi dollar AS dan akan menekan rupiah sebagai cross currency.


Selain itu, data Bureau of Economic Analysis yang memprediksi, produk domestik bruto (PDB) AS naik sebesar 2,5% di kuartal-I 2013, juga akan mengangkat dollar AS. "Meskipun data pertumbuhan PDB meleset dari prediksi analis, dampaknya akan tetap positif bagi dollar AS," ujar Daru.

Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo menambahkan, potensi uptrending bagi dollar AS masih terbuka meski relatif terbatas. Selain GDP AS, data purchasing managers index (PMI) Eropa juga mengalami penurunan. Akibatnya, pelaku pasar kembali beralih ke aset yang lebih aman seperti dollar AS.

Raditya memperkirakan, pasangan USD/IDR bergerak di kisaran 9.700-9.740.Proyeksi Daru, pairing USD/IDR di 9.690-9.720.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini