KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus. Bahkan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2022 tercatat sebesar US$ 5,67 miliar. Neraca perdagangan pada periode ini mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020. Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution menilai bahwa surplus neraca dagang justru telah mengangkat Rupiah. Hal ini lantaran, apabila neraca dagang defisit, maka gejolak eksternal yang terjadi saat ini bisa membuat Rupiah tertekan lebih dalam. Untuk itu, dirinya mengatakan bahwa masih ada penyebab lain yang membuat mata uang Garuda mengalami pelemahan meskipun neraca dagang Indonesia masih mencetak surplus, salah satunya adalah kebijakan The Fed yang agresif dalam menaikkan suku bunganya.
Rupiah Tertekan di Tengah Surplus Neraca Dagang, Ini Penjelasan Ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus. Bahkan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2022 tercatat sebesar US$ 5,67 miliar. Neraca perdagangan pada periode ini mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020. Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution menilai bahwa surplus neraca dagang justru telah mengangkat Rupiah. Hal ini lantaran, apabila neraca dagang defisit, maka gejolak eksternal yang terjadi saat ini bisa membuat Rupiah tertekan lebih dalam. Untuk itu, dirinya mengatakan bahwa masih ada penyebab lain yang membuat mata uang Garuda mengalami pelemahan meskipun neraca dagang Indonesia masih mencetak surplus, salah satunya adalah kebijakan The Fed yang agresif dalam menaikkan suku bunganya.