Rupiah tertekan keperkasaan indeks dollar



JAKARTA. Bersama mata uang Asia lainnya, rupiah masih tertekan terhadap dollar AS di pembukaan perdagangan hari ini (12/7). Pada pukul 09.37 WIB, pasangan (USD/IDR) masih melemah ke level 9.464 dari 9.436 di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis Philips Futures Juni Sutikno mengamati tekanan rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya akibat indeks dollar reli ke posisi terkuatnya selama dua tahun belakangan.

Kata Juni, indeks dollar melaju karena buruknya data ekonomi global yang rilis belakangan, terutama memburuknya data impor China. "China menjadi salah satu negara yang perkembangan ekonominya diteropong oleh investor global," jelas Juni.


"Namun hari ini di jam yang sama, penguatan indeks dollar sudah sedikit terkoreksi secara teknikal. Indeks yang mencerminkan pergerakan dollar terhadap sejumlah mata uang utama dunia itu turun sedikit ke 83,48, dari level terkuatnya pada 83,57 kemarin," jelas Juni kepada KONTAN, Kamis (12/7).

Juni melihat tekanan terhadap rupiah masih akan berlangsung di tengah hari hingga rupiah berpotensi menuju Rp 9.475 per dollar AS. "Tapi akan sedikit rebound menjelang penutupan perdagangan hari ini, sehingga ditutup dengan pelemahan tipis dan tidak berbeda jauh dengan level penutupan hari sebelumnya ," ungkapnya.

Juni berharap, berita pemangkasan suku bunga acuan Korea menjadi 3% hari ini bisa menahan pelemahan rupiah lebih lanjut. Walaupun untuk BI Rate, Juni memprediksi tidak akan berubah. Alasan dia, data inflasi di bulan-bulan mendatang terancam melambung. Pada perdagangan hari ini (12/7) Juni memprediksi rupiah akan bergerak di 9.430-9475.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: