Rupiah tertekan, pemerintah rapatkan barisan untuk ekspor impor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya merombak neraca perdagangan supaya menjadi positif. Caranya adalah dengan membentuk satuan kerja khusus untuk menangani permasalahan ekspor impor.

Saat ini, menurut Darmin, pemerintah tengah mengumpulkan semua pemikiran dari berbagai Kementerian/Lembaga. “Berikutnya kami akan bentuk task force merumuskan lebih persis apa saja yang dilakukan di bidang ekspor dan impor,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (6/7).

“Sehingga dalam waktu tidak lama lagi kami ingin supaya neraca perdagangannya mulai defisit mengecil dan bisa kami rombak jadi positif,” lanjutnya.


Darmin mengatakan, pembentukan satuan kerja ini menjadi penting karena tekanan terhadap rupiah yang didorong dari kenaikan bunga di Amerika Serikat (AS). Bila neraca dagang negatif, rupiah sulit menguat.

Selain itu, hal ini menjadi penting lantaran pemerintah ingin menjawab perkembangan yang sedang dan akan terjadi dalam perdagangan, yakni isu perang dagang dengan adanya kebijakan dari Amerika Serikat. "Kalau transaksi berjalan, banyak negara yang negatif. Lihat saja Brasil, India, Afrika, tapi neraca perdagangan tidak banyak yang negatif," ujarnya.

Meski belum menyebutkan siapa saja yang akan terlibat dalam satuan kerja itu, Darmin menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan menteri pariwisata. Adapun, pihaknya telah mengundang menteri ESDM untuk rapat untuk mempercepat kenaikan ekspor.

Apa yang akan dibicarakan adalah membahas penyebab ekspor tidak melaju terlalu cepat dan mengidentifikasi barang ekspor yang perlu didorong. “Nah, nanti kami akan ada rapat lagi mungkin lebih luas. Kami fokus pada industri, pariwisata. Mungkin pekan depannya pertanian dan ESDM,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati