JAKARTA. Aksi profit taking membuat rupiah terkapar di hadapan dollar AS. Di pasar spot, Rabu (13/4), nilai tukar rupiah melemah 0,33% jadi Rp 13.158 per dollar AS. Kurs tengah BI menunjukkan rupiah menguat 0,2% ke Rp 13.096.

David Sumual, Ekonom BCA, menyatakan, rupiah sempat menguat di perdagangan pagi sebelum akhirnya tertekan. "Pelemahan hanya faktor teknikal yang didorong aksi profit taking," ujarnya.

Pergerakan rupiah mendapat sentimen positif dari dalam negeri seperti data kenaikan penjualan sepeda motor bulan Maret. Dari sisi eksternal, Bank Sentral Jepang diperkirakan akan menggelar operasi moneter guna stabilisasi yen.

"Jika terjadi, ada harapan mata uang yen kembali digunakan sebagai carry trade dan masuk ke pasar domestik," papar David.

Agus Chandra, Research & Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan, rebound dollar AS menekan rupiah. Pergerakan rupiah akan menanti data ekonomi AS seperti penjualan ritel Maret dan indeks harga produsen yang dirilis Rabu (13/4) waktu AS.

Prediksi Agus, rupiah akan melemah ke kisaran Rp 13.050–Rp 13.300. Tapi David menilai rupiah akan menguat di rentang Rp 13.100–Rp 13.180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie