KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pergerakan rupiah nampaknya kembali terhambat sentiment internal dan eksternal. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell secara tidak langsung berargumen menentang pemotongan suku bunga dalam waktu dekat karena tingkat utang perusahaan yang sudah tinggi. Sementara dalam negeri gejolak Pilpres masih terasa. Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (21/5) pergerakan mata uang Garuda di pasar spot masih melemah 0,17% menjadi Rp 14.480 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) justru menguat 0,11% menjadi Rp 14.462 per dollar AS. Direktur Utama, PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan sikap The Fed membuat indeks dollar AS menguat pada saat penutupan perdagngan rupiah yang terkoreksi. Mengutip berita Bloomberg (21/5) AS mencatat bahwa pinjaman perusahaan di AS sekitar 35% dari aset perusahaan. Meski begitu, Trump menolak saran bahwa situasi utang perusahaan menyerupai hari-hari sebelum krisis keuangan pada tahun 2007.
Bahkan Trump mengatakan situasi ini dapat meningkatnya kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-China dapat memburuk setelah tindakan keras Washington terhadap China Huawei Technologies. Walaupun ketegangan perdagangan antara AS dan China sedikit mereda di hari ini.