KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan terakhir, nilai tukar rupiah berada dalam tekanan. Kemarin, kurs spot rupiah ditutup di Rp 14.330 per dollar AS. Artinya, selama sepekan kurs spot melemah 1,73%. Namun posisi penutupan kemarin lebih tinggi 0,44% dari penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 14.394 per dollar AS. Sementara kurs referensi rupiah versi Bank Indonesia (BI) kemarin ditutup di Rp 14.404 per dollar AS, melemah sekitar 0,93% dibanding hari sebelumnya. Selama sepekan, kurs rupiah referensi BI merosot 2,14%. Kurs rupiah tertekan banyak sentimen negatif eksternal. Pertama, perang dagang antara AS dengan beberapa negara, utamanya dengan China. Kedua, harga minyak kembali naik. Ketiga, rencana The Fed menaikkan suku bunga secara agresif. "Pelemahan rupiah minggu ini sebagai salah satu respons dari kenaikan suku bunga acuan The Fed," ujar Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, Jumat (29/6).
Rupiah tertekan sentimen negatif dari global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan terakhir, nilai tukar rupiah berada dalam tekanan. Kemarin, kurs spot rupiah ditutup di Rp 14.330 per dollar AS. Artinya, selama sepekan kurs spot melemah 1,73%. Namun posisi penutupan kemarin lebih tinggi 0,44% dari penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 14.394 per dollar AS. Sementara kurs referensi rupiah versi Bank Indonesia (BI) kemarin ditutup di Rp 14.404 per dollar AS, melemah sekitar 0,93% dibanding hari sebelumnya. Selama sepekan, kurs rupiah referensi BI merosot 2,14%. Kurs rupiah tertekan banyak sentimen negatif eksternal. Pertama, perang dagang antara AS dengan beberapa negara, utamanya dengan China. Kedua, harga minyak kembali naik. Ketiga, rencana The Fed menaikkan suku bunga secara agresif. "Pelemahan rupiah minggu ini sebagai salah satu respons dari kenaikan suku bunga acuan The Fed," ujar Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, Jumat (29/6).