Rupiah Tertekan Sepekan Terakhir, Diprediksi Lanjut Melemah Pada Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah 0,2% ke level Rp 15.311 pada Jumat (3/3). Dalam sepekan, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,54%.

Sementara kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,21% pada Jumat (3/3) ke level Rp 15.306 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,58%. 

Pelemahan rupiah ini disinyalir akibat beberapa sentimen global dan domestik.


Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong menilai rupiah dan mata uang lainnya tertekan pada pekan ini akibat penguatan dolar AS seiring dengan data-data ekonomi yang lebih kuat dan tekanan harga yang masih tinggi di AS. 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.306 Per Dolar AS Pada Jumat (3/3)

“Memicu kekhawatiran apabila The Fed akan terus menaikkan suku bunga lebih tinggi dan mempertahankannya lebih lama,” ujarnya kepada Kontan.co.id Jumat (3/3).

Lukman menyebut data terakhir inflasi di Indonesia masih tetap tinggi. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga ke depannya. 

Hal ini menyebabkan investor melepas obligasi Indonesia yang membuat imbal hasil kembali naik hampir menyentuh 7% (6,99%), tertinggi dalam 2 bulan.

Sementara Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati sepekan terakhir rupiah cenderung bergerak melemah 0,49% ke level Rp 15.300 per dolar AS sepanjang minggu ini, terutama pada hari Kamis (2/3) dan Jumat (3/3). 

“Hingga hari Rabu (1/3), rupiah cenderung diperdagangkan menguat hingga ke level Rp 15.235 per dolar AS akibat melemahnya beberapa indikator ekonomi AS dan juga sentimen positif dari PMI China,” ujarnya.

Sementara pada Kamis (2/3) dan Jumat (3/3), rupiah cenderung melemah hingga ke level Rp 15.300 setelah sentimen hawkish dari pejabat The Fed yang mendorong tren penguatan dolar AS dan juga yield US Treasury yang naik hingga ke level 4%. 

Untuk awal pekan depan, Lukman memperkirakan rupiah masih akan tertekan. Hal ini disebabkan antisipasi investor terhadap data tenaga kerja AS yang diperkirakan masih kuat dengan penambahan 200.000 pekerjaan. 

Sementara dari sentimen domestik, investor akan mengantisipasi data cadangan devisa yang diperkirakan akan hanya sedikit meningkat, dipicu oleh kekhawatiran turunnya harga pada komoditas ekspor seperti batubara yang akan menggagalkan usaha BI untuk meningkatkan cadangan devisa. 

Baca Juga: Terburuk di Asia, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.311 Per Dolar AS Hari Ini

Lukman memprediksi rupiah pada Senin (6/3) akan diperdagangkan dalam kisaran Rp 15.250 - Rp 15.350.

Sementara Josua memperkirakan rupiah cenderung bergerak melemah terbatas pada Senin (6/3) seiring dengan potensi kenaikan data US Services PMI di hari ini (3/3). 

“Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.275 - Rp.15.375 pada Senin (6/3),” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi