Rupiah tertekan situasi politik dalam negeri



JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) semakin terpuruk pasca pemilihan pimpinan MPR yang dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP).

Di pasar spot, Rabu (8/10) pasangan USD/IDR naik 0,30% menjadi 12.239. Kurs tengah Bi juga mencatatkan rupiah melemah 0,42% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 12.241.

Albertus Christian, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan rupiah kembali tertekan setelah terpilihnya ketua MPR dari kelompok partai yang beroposisi dengan pemerintah.  Ia bilang, penguasaan KMP di parlemen dan MPR memicu kekhawatiran investor akan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan.


Selain itu,  lanjut Christian, pelemahan ini juga dipicu oleh penjualan ritel Indonesia yang anjlok menjadi 9,0% pada kuartal III 2014, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 18,6%.   Sementara dari eksternal, lanjut Christian, pemangkasan pertumbuhan ekonomi global  untuk tahun 2014 yang dilakukan oleh IMF akan mempersulit Indonesia melakukan perbaikan defisit dalam negeri. “ Ini turun menekan rupiah,” ujarnya.   Christian menduga, rupiah masih akan melemah karena sentimen negatif data penjualan ritel yang merosot dan ada kekhawatiran dampak revisi pertumbuhan ekonomi  global yang dilakukan IMF. Prediksinya rupiah akan bergulir pada Rp 12.200- Rp 12.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie