Rupiah tertiup angin segar



JAKARTA. Rupiah mendapat angin segar. Di pasar spot Selasa (1/10), pasangan USD/IDR melemah 0,40% menjadi 11.360. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI), juga ditutup melemah 0,17% menjadi 11.593.

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah tertopang rilis data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan adanya deflasi 0,35% sepanjang September. Selain itu, defisit neraca perdagangan mulai terkendali.

Dari sisi global, pembahasan anggaran AS yang alot dan layanan pemerintah AS yang mandek, memicu pelemahan dollar AS, juga meniup angin segar bagi rupiah. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menambahkan, rupiah perlu waspada terhadap kondisi AS. "Kita belum tahu bagaimana dampak selanjutnya terhadap rupiah, bisa saja terjadi penarikan modal keluar dari pasar," imbuh dia.


Namun, ia memprediksi, rupiah masih akan bertenaga. Sentimen positif perdagangan Indonesia dan pembahasan anggaran serta plafon utang AS masih mendorong rupiah.

Albertus menebak, rupiah berpotensi menguat di 10.950 - 11.100, hari ini. Rully memperkirakan, rupiah akan menguat ke level 11.250 - 11.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati