Rupiah terus tertekan



JAKARTA. Rupiah kembali melemah. berdasarkan kurs tengah bank Indonesia, kemarin, dollar Amerika Serikat (AS) menguat 0,61% menjadi Rp 10.950. Padahal pasangan USD/IDR di pasar spot, Rabu (28/8) melemah 0,63% menjadi 11.265 dibanding sebelumnya.

Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri, pelaku pasar menanggapi positif rapat Dewan Gubernur BI, hari ini atas kebijakan yang akan dipaparkan lebih detail. Dollar AS juga tertekan data penjualan rumah yang turun dan data manufaktur yang melemah.

Data baru ini membuat pasar berspekulasi bahwa stimulus akan berlanjut, setidaknya hingga September dan Oktober. Konflik geopolitik Suriah yang seharusnya menguntungkan dollar AS, justru melemahkan greenback.


David Sumual, ekonom BCA mengatakan, menguatnya rupiah merupakan antisipasi pasar atas kebijakan BI. Tapi, dollar AS masih berpeluang menguat. Sedang sentimen luar yang mengerek rupiah adalah ada penurunan angka pesanan barang tahan lama dan turunnya tingkat kepercayaan konsumen AS.

Reni menduga, rupiah akan bergerak flat di 10.800-11.200, hari ini. David memprediksi, rupiah menguat dalam jangka pendek di 10.200-11.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati